SELAMAT DATANG...

Blog ini saya gunakan sebagai Media Komunikasi dan Informasi dan sekaligus menjadi wadah untuk menuangkan inspirasi-inspirasi yang ada.
Sebagai perkenalan pertama, yang perlu diketahui saya seorang Peneliti Komunikasi Politik pada

Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I.
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110 Lt. 4 Gedung Belakang





Selasa, 18 November 2008

LAPORAN HASIL TEMU ILMIAH PENELITI X CISARUA BOGOR, 30 Oktober – 1 November 2008 dan BIMTEK Penelitian 1 November – 2 November 2008

Temu ilmiah Peneliti ke X ( sepuluh ) tahun 2008 ini bernuansa ilmiah dan betul – betul mengesankan kompetisi positif antar peneliti senior dari junior, yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober s/d 31 Oktober 2008, kemudian di lanjutkan dengan Bimtek (Binbingan Teknis) pada tanggal 1 November s/d 2 November 2008 di tempat yang sama. Temu Ilmiah Peneliti X sebagai penyelenggara Pusat Pengembangan Profesi Kominfo, sedangkan Bimbingan Teknis Peneliti dilakukan sesudah itu dengan penyelenggara Bagian Kepegawaian Badan Litbang SDM Depkominfo.

Pengarahan dilakukan oleh Kepala Badan Litbang SDM Depkominfo Bpk, AIZIRMAN DJUSAN, M.Sc. E.con kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Depkominfo yang di bacakan oleh staf ahli menteri ( SAM ) Bidang Media Massa Bpk Drs. Henry Subiyakto, SH, MA. Untuk Temu Ilmiah kali ini terpilih 10 (sepuluh) kumpulan karya ilmiah peneliti yang berhak dipersentasikan di depan Tim Penilai maupun para Peneliti dari Badan Litbang SDM dan dari 8 UPT Badan Litbang SDM yang ada di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi Tim Penilai terdiri dari 5 orang Pakar di Bidang Komunikasi dan Informatika serta Pakar Metodologi. Yakni 1.. DR. Gati Gayatri, MA (Badan Litbang SDM Depkominfo). 2. DR. Udi Rusadi, MS ( Depkominfo). 3. DR. Enisar Sangun, MS. Pakar Metodologi (IPB). 4. Prof. RIS. Rusdi Mukhtar, MA (LIPI). 5.. Prof. DR. Ibnu Hamad, M. Si. Pakar Komunikasi (UI). Sedangkan keseluruhan jumlah peserta yang hadir dan diundang lebih kurang 60 orang peserta.

Ada sekitar 33 ( tiga puluh tiga ) naskah penelitian yang masuk ke Pusbang Profesi Kominfo Badan Litbang SDM tapi yang terpilih 10 (sepuluh) terbaik, kemudian dipersentasikan saat Temu Ilmiah ke X dari 10 terbaik dipilih 5 (lima) besar atau THE BEST FIVE yaitu :

Juara I :Inasari Widiastuti, S. Kom. dari BP2KI Jogjakarta Dengan Judul : “ Perancangan dan Evaluasi Algoritma Mobility Management Pada Jaringan Satelit Teledesic”.

Juara II :Drs. Topo Hudoyo dari BP2KI Jogjakarta, Dengan Judul : “Tanggapan Masyarakat Terhadap Peraturan Menkominfo No.23 Tahun 2005 Tentang Registrasi Pengguna Kartu Pra Bayar di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali”.

Juara III : Dra. H. Laila dari BP2KI Banjarmasin, Dengan Judul : “Kesiapan Masyarakat di wilayah Kalimantan Menggunakan Tehnologi Informasi dan Komunikasi”.

Juara IV : Dra. Hasyim Ali Imran dari BP2KI Jakarta, Dengan Judul : “Representasi Opini Media Dalam Konstruksi Realis Isu Korupsi Soeharto”. ( Analisis Semistika Sosial Terhadap Isu Penyelesaian Hukum Kasus Korupsi Soeharto dalam Editorial skh. Republika)”.

Juara V : Dra. Azwar Azis, MM dari Puslitbang Postel, dengan Judul : “Persaingan Telepon Seluler Dalam Upaya Meningkatkan Penggunaan Kartu Pra Bayar “. ( Studi khasus pada kartu Pra Bayar XL)”.

Sebagai ilustrasi saja kalau sebelum tahun 2008 semua Naskah Hasil Penelitian diseleksi oleh Kepala Balai Masing – Masing, Untuk tahun 2008 semua Naskah Hasil Penelitian Dikirimkan via Email ke Bu Gati dan Pak Heri Kristanto dari Pusbang Profesi Kominfo. Terpilih menduduki Ranking I Terbaik tahun 2008 dan Ranking I terbaik Tahun 2007 diikutsertakan ke Korea Selatan dalam rangka studi banding berangkat tanggal 30 November 2008. yang menarik lagi adalah Ranking I tahun 2008 Sdri. Inasari Widiyastuti masih berstatus CPNS sedang mengikuti Diklat calon Peneliti Tingkat Pertama LIPI ( Gelombang XIII) Tahun 2008 dan mengalahkan 9 orang peneliti senior yang ada sekarang di Badan Litbang SDM Dep. Kominfo.

Selain itu perlu ditambahkan pula ketika penulis menjadi moderator ada dua orang penyaji yang tampil menjadi juara I dan Juara III, Sedangkan bu Tatik dari Puslitbang Postel dan Budiman S.Sos dari B2P2KI Medan tidak masuk 5 besar . Saya memang sengaja mempromosikan calon peneliti Mbak Inasari dan ternyata di respon oleh Floor. Secara antusias dengan mengatakan inilah kader masa depan kita mari kita berikan aplaus yang meriah dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada peneliti senior yang ada.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan ceramah yang dibawakan oleh DR. Amru H. Nazif ( LIPI) dengan Materi “Etika Pejabat Fungsional Peneliti di Indonesia” dan Indra Budi P.HD. M.Kom, Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer ) dengan materi “Pembekalan Perkembangan Riset Bidang TI di Indonesia”.

Kemudian pada tanggal 1 November s/d 2 November 2008 dilaksanakan Bimtek ( Bimbingan Teknis) fungsional peneliti, pesertanya adalah semua peneliti yang mengirimkan naskah yang terpilih maupun tidak terpilih tetapi keseluruhan dibatasi Cuma 25 orang se Indonesia sasarannya adalah untuk mengedit / memperbaiki setiap naskah laporan penelitian, agar layak di publikasikan di jurnal ilmiah, dengan pemandu Dr. Gayatri MA. dan Prof. Ris. Rusdi Muhtar, M.A. dari LIPI. Masing – masing peserta diwajibkan bawa laptop untuk memudahkan perbaikannya dan langsung saat itu juga diperbaiki agar bisa langsung dimuat nantinya pada Jurnal Ilmiah.

Saya juga tanda tanya kok kesempatan kali ini Pak Bashori nggak diundang ya ? ini Cuma tanya saja kok, kemudian mengenai tindak lanjut pembentukan asosiasi Peneliti bidang Kominfo kok adem ayem, padahal sudah dimulai dengan Deklarasi Manado beberapa bulan yang lalu. Kemudian diakhir tulisan ini kok saya merasa kehilangan dalam mimpi, eh--…..-- benar saja ternyata ibu Gati Gayatri kena mutasi menjadi Kapus Kesra di BIP dan digantikan dengan Pak DR. Udi Rusadi MS. yang semula bertugas sebagai salah satu Direktur pada Ditjen SKDI. Selamat jalan Bu Gati, selamat datang Pak Udi kami tunggu aksi selanjutnya.

Baca selengkapnya...

Joke – joke / Informasi yang terekam oleh penulis pada tanggal 30 s/d 31 Oktober 2008 saat Temu Ilmiah peneliti ke X di Bogor :

 Deskriptif bukan masalah yang paling bawah dalam penelitian.
 Yang saya hormati para moderator dan seorang penyaji.

* Kan yang sebenarnya terbalik kan ?

 Etika adalah proses Ilmiah menjadi benar dan baik serta non-diskriminasi. ( DR. AMRU NAZIF- LIPI ).

* Betul itu pak……………gak boleh fanatik terhadap satu aspek saja. Misalnya maniak kwantitatif, mengagungkan semiotika sosial atau CDA, maniak kwalitatif dst.

 Nulis wajib bagi seorang peneliti tapi harus mempunyai etika ciri – cirinya antara lain :
1. Menghasilkan pengetahuan .
2. Mengikis ketidaktahuan dan kemasa bodohan masyarakat terhadap sekitarnya.
3. Mencari dan menemukan jalan keluar dan pemecahan yang di hadapi masyarakat luas.
 Ignorent : Rasa – rasanya tahu tapi tidak tahu (ketidaktahuan dan kemasa bodohan).


* Sambil pegang-pegang jenggot ……..ya jawabannya kira-kira aja………….
 Berkomunikasi adalah mendesiminasikan ilmu pengetahuan untuk Norma – Norma penelitian kalau hanya KTI (Karya Tulis Ilmiah yang diandalkan ; kapan anda mau menjadi APU) ? makanya hasil seminar, diskusi, debat terbuka yang sesuai dengan kepakaran dimasukkan sebagai komponen utama angka kredit.
* Lantas kalau begitu menjadi tugas siapa dong ? sudah barang tentu LIPI dong ya kan………!

* Apa nggak salah alamat pak, wong LIPI yang punya hak menentukan masuk komponen utama atau penunjang kok malah bertanya pada audience ha………ha…ha………ha…

 LIPI : Lembaga Ilmu Politik Indonesia.

 4 Jenis Ilmuwan :

1. Ilmuwan nganggur, Contoh : Prof. angkat – angkat tas, ngajar sana – sini tapi honornya kecil, dsb.
2. Ilmuwan tidur : Ignorent.
3. Ilmuwan Peneliti : Melakukan Pengkajian dan Penelitian.
4. Ilmuwan Pendidik : dosen, guru, pengajar.
 Ilmuwan Peneliti Belajar masalah etika :
• Dari teorinya.
• Dari teladan seniornya.
• Ilmuwan Peneliti modern : memerlukan pembekalan kiat mengatasi godaan dalam berbagai bentuk.

 Perlunya penjabaran management Stress
 FGD hendaknya di kelompok – kelompokkan sebagai masukan agar masuk DIPA : biar para peneliti selamat.
* Untuk kejar jam tayang coi, understand !.
 LKMD : Lebih Kurang Mohon Dimaafkan.
 Kata – kata sejauh mana : ya tarik saja benangnya.
• Maksudnya dalam Perumusan Masalah jangan pakai kata-kata sejauh mana, ujar Prof.DR.Ibnu Hamad,M.Si kalo lanjutnya lagi tidak tahu ngukurnya seperti apa, seberapa kuatkah atau seberapa besarkah, serta bukan pertanyaan di pasar dan seterusnya.
• Yang ini Profesor beneran lho yang bicara !!! jadi nggak boleh main-main.
 Etika peneliti perlu ditegakkan untuk menjawab keraguan publik. Lesson leran yang kurang lebih maknanya peneliti mesti memainkan peran sebagai ilmuwan.(DR. Gati Gayatri, MA. ) .
• Saya sangat tahu apa maksudnya ini antara lain adalah untuk menghindari plagiat atau copy paste atau sebagai upaya meningkatkan kualitas peneliti, ha ……ha …..ha …….ha ……ha ……

Peneliti dapat angka kredit tanpa langgar etika :

 Iklim Kondusif.
 Atasan yang cenderung menghambat.
 Front Terdepan bidang ilmunya.
 Kumpulan dari internet.
 Buat proposal yang baik.

 DR. Udi Rusadi, MS. : Bedakan pendekatan dengan teknik. Buat FGD kecil-kecilan untuk merumuskan masalah.Saya berempati karena dulu saya juga peneliti. Kok judul-judul penelitiannya dari dulu-dulu sama saja ya, kebanyakan kita ini adalah penikmat bukan pengamat ilmiah. Soal metodologi tidak ada yang korelatif atau regresi. Kecenderungannya semua Flat atau datar saja.

 DR. Indra Budi, M.Kom : 1 atau satu tahun saja Indonesia bisa cetak 10.000 orang sarjana Informatika, itu baru yang PTN saja belum yang PTS

* Persoalannya pak, Para Sarjana Informatika yang ada sekarang gak diberi penghargaan jadi gak mau jauh dari kota besar itu kataku hi……hi….he….he….benar apa tidak ??/

Baca selengkapnya...

Bagaimana penilaian Anda terhadap tulisan-tulisan saya ini ?

Terjemahkan tulisan ini dalam Bahasa Inggris (In English)